Aku
ingin melati..
Yang
tak pernah
berdusta dengan apa yang ditampilkannya..
tak pernah
berdusta dengan apa yang ditampilkannya..
Yang
tak memiliki warna dibalik warna putihnya..
juga
tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya,
baik
panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap putih..
tak memiliki warna dibalik warna putihnya..
juga
tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya,
baik
panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap putih..
Kemanapun
dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih..
dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih..
Pada
debu ia tak marah, meski jutaan butir menghinggapinya..
debu ia tak marah, meski jutaan butir menghinggapinya..
Pada
angin ia menyapa,
angin ia menyapa,
berharap
sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ia nya tetap putih berseri..
Karenanya,
melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa..
Kekanan
ia ikut, ke kiri iapun ikut..
sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ia nya tetap putih berseri..
Karenanya,
melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa..
Kekanan
ia ikut, ke kiri iapun ikut..
Namun
ia tetap teguh pada pendiriannya, karena kemanapun ia mengikuti arah
angin,
ia tetap teguh pada pendiriannya, karena kemanapun ia mengikuti arah
angin,
ia
akan segera kembali pada tangkainya..
akan segera kembali pada tangkainya..
Pada
hujan ia menangis,
hujan ia menangis,
agar
tak terlihat matanya meneteskan air diantara ribuan air yang
menghujani tubuhnya.
tak terlihat matanya meneteskan air diantara ribuan air yang
menghujani tubuhnya.
Agar
siapapun tak pernah melihatnya bersedih,
siapapun tak pernah melihatnya bersedih,
karena
saat hujan berhenti menyirami,
saat hujan berhenti menyirami,
bersamaan
itu pula air dari sudut matanya yang bening itu tak lagi menetes.
itu pula air dari sudut matanya yang bening itu tak lagi menetes.
Sesungguhnya,
ia senantiasa berharap hujan kan selalu datang,
ia senantiasa berharap hujan kan selalu datang,
karena
hanya hujan yang mau memahami setiap tetes air matanya.
hanya hujan yang mau memahami setiap tetes air matanya.
Bersama
hujan ia bisa menangis sekeras-kerasnya untuk mengadu,
hujan ia bisa menangis sekeras-kerasnya untuk mengadu,
saling
menumpahkan air mata dan merasakan setiap kegetiran.
menumpahkan air mata dan merasakan setiap kegetiran.
Karena
juga, hanya hujan yang selama ini berempati terhadap semua rasa dan
asanya.
juga, hanya hujan yang selama ini berempati terhadap semua rasa dan
asanya.
pada
hujan juga ia mendapati keteduhan, dengan airnya yang sejuk.
hujan juga ia mendapati keteduhan, dengan airnya yang sejuk.
Pada
tangkai ia bersandar agar tetap meneguhkan kedudukannya,
tangkai ia bersandar agar tetap meneguhkan kedudukannya,
memeluk
erat setiap sayapnya, memberikan kekuatan dalam menjalani
kewajibannya
erat setiap sayapnya, memberikan kekuatan dalam menjalani
kewajibannya
Agar
kelak, apapun cobaan yang datang,
kelak, apapun cobaan yang datang,
ia
dengan sabar dan suka cita merasai,
dengan sabar dan suka cita merasai,
bahkan
menikmatinya sebagai bagian dari cinta dan kasih Sang Pencipta.
menikmatinya sebagai bagian dari cinta dan kasih Sang Pencipta.
Bukankah
tak ada cinta tanpa pengorbanan? Adakah kasih sayang tanpa cobaan?
tak ada cinta tanpa pengorbanan? Adakah kasih sayang tanpa cobaan?
Pada
dedaunan ia berkaca, semoga tak merubah warna hijaunya.
dedaunan ia berkaca, semoga tak merubah warna hijaunya.
Karena
dengan hijau daun itu, ia tetap sadar sebagai melati harus tetap
berwarna putih.
dengan hijau daun itu, ia tetap sadar sebagai melati harus tetap
berwarna putih.
Jika
daun itu tak lagi hijau, atau luruh oleh waktu,
daun itu tak lagi hijau, atau luruh oleh waktu,
kepada
siapa ia harus meminta koreksi atas cela dan noda yang seringkali
membuatnya tak lagi putih?
siapa ia harus meminta koreksi atas cela dan noda yang seringkali
membuatnya tak lagi putih?
Pada
bunga lain ia bersahabat.
bunga lain ia bersahabat.
Bersama
bahu membahu menserikan alam, tak ada persaingan,
bahu membahu menserikan alam, tak ada persaingan,
tak
ada perlombaan
menjadi yang tercantik karena masing-masing memahami tugas dan
peranannya.
ada perlombaan
menjadi yang tercantik karena masing-masing memahami tugas dan
peranannya.
Tak
pernah melati iri menjadi mawar, dahlia, anggrek atau lili, begitu
juga sebaliknya.
pernah melati iri menjadi mawar, dahlia, anggrek atau lili, begitu
juga sebaliknya.
Tak
terpikir melati berkeinginan menjadi merah, atau kuning, karena ia
tahu semua fungsinya sebagai putih.
terpikir melati berkeinginan menjadi merah, atau kuning, karena ia
tahu semua fungsinya sebagai putih.
Pada
matahari ia memohon,
matahari ia memohon,
tetap
berkunjung di setiap pagi mencurahkan sinarnya yang menghangatkan.
berkunjung di setiap pagi mencurahkan sinarnya yang menghangatkan.
Agar
hangatnya membaluri setiap sel tubuh yang telah beku oleh pekatnya
malam.
hangatnya membaluri setiap sel tubuh yang telah beku oleh pekatnya
malam.
Sinarnya
yang menceriakan, bias hangatnya yang memecah kebekuan,
yang menceriakan, bias hangatnya yang memecah kebekuan,
seolah
membuat melati merekah dan segar di setiap pagi.
membuat melati merekah dan segar di setiap pagi.
Terpaan
sinar mentari, memantulkan cahaya kehidupan yang penuh gairah,
pertanda melati siap mengarungi hidup,
sinar mentari, memantulkan cahaya kehidupan yang penuh gairah,
pertanda melati siap mengarungi hidup,
setidaknya
untuk satu hari ini hingga menunggu mentari esok kembali bertandang.
untuk satu hari ini hingga menunggu mentari esok kembali bertandang.
Pada
alam ia berbagi,
alam ia berbagi,
menebar
aroma semerbak mewangi nan menyejukkan setiap jiwa yang bersamanya.
aroma semerbak mewangi nan menyejukkan setiap jiwa yang bersamanya.
Indah
menghiasharumi semua taman yang disinggahinya,
menghiasharumi semua taman yang disinggahinya,
melati
tak pernah terlupakan untuk disertakan.
tak pernah terlupakan untuk disertakan.
Atas
nama cinta dan keridhoan Pemiliknya,
nama cinta dan keridhoan Pemiliknya,
ia
senantiasa berharap tumbuhnya tunas-tunas melati baru,
senantiasa berharap tumbuhnya tunas-tunas melati baru,
agar
kelak meneruskan perannya sebagai bunga yang putih.
kelak meneruskan perannya sebagai bunga yang putih.
Yang
tetap berseri
disemua suasana alam.
tetap berseri
disemua suasana alam.
Pada
unggas ia berteriak,
unggas ia berteriak,
terombang-ambing
menghindari paruhnya agar tak segera pupus.
menghindari paruhnya agar tak segera pupus.
Mencari
selamat dari cakar-cakar yang merusak keindahannya,
selamat dari cakar-cakar yang merusak keindahannya,
yang
mungkin merobek layarnya dan juga menggores luka di putihnya.
mungkin merobek layarnya dan juga menggores luka di putihnya.
Dan
pada akhirnya, pada Sang Pemilik Alam ia meminta,
pada akhirnya, pada Sang Pemilik Alam ia meminta,
agar
dibimbing dan dilindungi selama ia diberikan kesempatan untuk menjalani setiap perannya.
dibimbing dan dilindungi selama ia diberikan kesempatan untuk menjalani setiap perannya.
Agar dalam berperan
menjadi putih, tetap diteguhkan pada warna aslinya,
menjadi putih, tetap diteguhkan pada warna aslinya,
tidak
membiarkan apapun merubah warnanya
membiarkan apapun merubah warnanya
hingga
masanya mempertanggungjawabkan semua waktu, peran, tugas dan
tanggungjawabnya. Jika pada masanya ia harus jatuh, luruh ke tanah,
masanya mempertanggungjawabkan semua waktu, peran, tugas dan
tanggungjawabnya. Jika pada masanya ia harus jatuh, luruh ke tanah,
ia
tetap sebagai melati, seputih melati. Dan orang memandangnya juga
seperti melati.
tetap sebagai melati, seputih melati. Dan orang memandangnya juga
seperti melati.
Dan
aku kini… MELATI Milikmu. . I love u forever :p
_______________________________
aku kini… MELATI Milikmu. . I love u forever :p
_______________________________
Komentar
Posting Komentar